Ambon – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat impor Provinsi Maluku pada Desember 2022 mencapai 0,24 juta dolar AS atau turun sekitar 96,42 persen dibanding impor November 2022 yang mencapai 6,65 juta dolar AS.
“Impor Desember 2022 berasal dari sektor non migas berupa plastik kemasan, kemasan dari kertas/karton , label kertas, pelindung sirkuit listrik,” kata Statistisi Madya BPS Provinsi Maluku Madya Jessica Pupella di Ambon, Sabtu.
Pada Desember 2022, impor Maluku hanya berasal dari negara Tiongkok senilai 0,24 juta dolar AS.
Secara kumulatif, nilai impor Maluku Januari-Desember 2022 mencapai 173,37 juta dolar AS atau meningkat sebesar 14,41 persen dibanding periode yang sama pada 2021.
Komoditas yang di impor selama Januari-Desember 2022 berasal dari sektor migas dan non migas. Negara asal impor adalah Singapura, Malaysia, dan Tiongkok, dimana impor terbesar dari Singapura dengan nilai 138,35 juta dolar AS.
Nilai impor Maluku pada periode Januari-Desember 2022 lebih didominasi oleh negara Asean di antaranya Singapura, dengan andil sebesar 79,80 persen, Malaysia sekitar 18,85 persen. Sementara negara Asia lainnya yaitu Tiongkok memberikan andil sekitar 1,35 persen.
Volume impor Maluku pada Desember 2022 mencapai 0,14 ribu ton. Nilai mengalami penurunan sekitar 98,40 persen jika dibandingkan dengan volume impor pada November 2022 yang mencapai 8,55 ribu ton.
Sedangkan pelabuhan bongkar barang impor Maluku periode Januari-Desember 2022 adalah Yos Sudarso Ambon, pelabuhan Tulehu, pelabuhan Wahai, Maluku Tengah. (Ant)