Ambon – Wakil Ketua DPRD Maluku, Abdul Asis Sangkala meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan segera melakukan operasi pasar kebutuhan pokok atau sembako menjelang akhir tahun guna mencegah terjadinya kenaikan inflasi akibat harga barang bergerak naik.
“Kita berharap Disperindag segera melakukan operasi pasar untuk memastikan angka inflasi tidak semakin meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru, dimana harga-harga barang mengalami kenaikan hingga tidak terkendali,” kata Abdul Asis di Ambon, Rabu.
Data BPS menyebutkan inflasi Maluku pada triwulan II 2022 mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan I di tahun yang sama.
Pada triwulan II 2022 IHK (Indeks Harga Konsumsen) Maluku tercatat mengalami kenaikan sebesar 4,19 persen (yoy) dan lebih rendah dibandingkan inflasi IHK Maluku pada triwulan I 2022 sebesar 4,33 persen (yoy).
Inflasi pada periode laporan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II 2021 sebesar 1,22 persen (yoy) dan peningkatan inflasi pada triwulan II 2022 terjadi seiring pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat yang meningkatkan permintaan dan juga peningkatan aktivitas masyarakat pada perayaan hari besar keagamaan.
Lebih lanjut realisasi inflasi Maluku pada triwulan II 2022 termasuk dalam nomor lima tertinggi dibandingkan dengan realisasi inflasi provinsi lainnya di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua.
Menurut Abdul Asis, DPRD berharap agar pasokan distribusi aneka barang kebutuhan pokok bisa mencukupi dan terkendali.
Untuk itu pemerintah bersama aparat keamanan, lanjutnya, harus bisa memastikan bahwa tidak ada oknum nakal yang sengaja melakukan penimbunan barang.
“Kepolisian selaku aparat penegak hukum juga diminta untuk berupaya membongkar aksi orang-orang nakal yang bisa melakukan penimbunan baik BBM jenis minyak tanah maupun sembako,” ujarnya.
eperti langkah tegas yang dilakukan beberapa bulan lalu, kata dia, dimana polisi mengamankan beberapa oknum yang sengaja menimbun BBM saat terjadi panic buying di Kota Ambon.
“Jadi diharapkan kepada pemerintah dan aparat keamanan agar masalah ini menjadi perhatian serius untuk disikapi,” ujar Abdul Asis. (Ant)