Gerakan 1.000 Startup Digital Ciptakan Lapangan Kerja Baru di Maluku

Ambon – Wagub Maluku, Barnabas Orno menegaskan, gerakan nasional 1.000 startup digital yang telah diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak 2016, dapat berdampak besar menciptakan lapangan kerja baru di provinsi tersebut.

“Gerakan 1.000 startup digital dapat menjadi inovasi dan solusi untuk menurunkan angka kemiskinan serta menciptakan lapangan kerja baru di Maluku,” kata Wagub pada roadshow dan sosialisasi gerakan tersebut bersama civitas Universitas Kristen Indonesia Maluku( UKIM) Ambon, secara virtual, di Ambon, Sabtu.

Menurutnya, gerakan tersebut dapat menjadi wadah pengembangan ekosistem startup digital, sehingga adaptasi teknologi di masyarakat dapat terus meningkat.

Inovasi teknologi yang dihadirkan oleh startup akan menjadi salah satu kunci terwujudnya kemandirian ekonomi bagi masyarakat, khususnya di Maluku sebagai provinsi berciri kepulauan.

Pemprov Maluku, lanjutnya, siap memberikan dukungan bagi pengembangan startup secara lokal, termasuk mendorong pembangunan infrastruktur teknologi yang bersifat inklusif.

“Langkah ini dilakukan agar pemanfaatan inovasi teknologi oleh startup, dapat dimanfaatkan secara meluas dan tidak hanya terpusat pada titik-titik tertentu, mengingat Maluku adalah daerah kepulauan,” ujarnya.

Wagub berharap inovasi berbasis teknologi digital akan dapat menyasar berbagai kalangan, terutama kaum Milenial Maluku, sehingga dapat mendorong kemandirian ekonomi lokal dan dapat memunculkan innovator-inovator muda dari daerah ini.

Dia juga memaparkan sejumlah kendala yang menyebabkan provinsi tersebut dinilai kurang inovasi dan dikategorikan sebagai daerah miskin, diantaranya dana alokasi umum yang kecil hanya sekitar Rp3 triliun untuk 11 Kabupaten/Kota di Maluku, serta kurangnya investasi dan lapangan kerja.

Karena itu, dia mengapresiasi kehadiran berbagai inovasi baru terutama yang diinisiasi kaum milenial dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui produk maupun layanan startup.

“Berbagai inovasi yang ada telah menjadi senjata utama startup dalam menjalankan bisnisnya, dan disisi lain inovasi yang dihadirkan turut berkontribusi menyelesaikan berbagai masalah serta tantangan yang dihadapi masyarakat, terutama di saat pandemi yang belum bisa diprediksi kapan berakhir,” katanya.

Kehadiran inovasi-inovasi teknologi melalui produk dan layanan startup di berbagai sektor, tidak hanya membantu kegiatan perekonomian masyarakat secara mikro, karena bila dilihat secara makro ekonomi digital juga cukup berkontribusi terhadap PDB Negara.

Wagub mengutip hasil riset dari INDEF bahwa ekonomi digital telah berkontribusi sebesar 5,5 persen atau sekitar Rp814 triliun untuk PDB Indonesia pada tahun 2018. Berdasarkan riset yang sama, sektor ekonomi digital juga telah membantu membuka sekitar 5,7 persen lapangan kerja baru.

“Itu artinya, ekonomi digital adalah peluang yang harus ditangkap oleh generasi muda, termasuk di Maluku sehingga gerakan nasional 1.000 startup digital, yang telah hadir di Kota Ambon pada tahun ini harus disambut dengan baik dan penuh antusias,” ujarnya.

Ditambahkannya, startup dapat membantu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualiltas ekonomi, melalui produk serta layanan berbasis teknologi. Hal ini juga didukung peningkatan adaptasi penggunaan teknologi oleh masyarakat secara luas, termasuk di Maluku.

Hadirnya berbagai inovasi juga diringi kemunculan startup-startup baru di berbagai segmen bisnis. Masyarakat tidak hanya mengetahui startup pada kategori ride hailing dan e-commerce, tetapi juga mulai mengenal kategori lain seperti ride, edutech, healthtech dan agritech dalam dalam kehidupan sehari-hari. (Ant)