Maluku Terapkan Strategi Pengendalian Inflasi Masa Pandemi COVID-19

Ambon – Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku intensif menerapkan sejumlah strategi untuk mengendalikan inflasi daerah di masa pandemi COVID-19, mengingat kondisi perekonomian dua tahun terakhir ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Biro perekonomian Setda Maluku, Justini Pawa yang juga Sekertaris TPID provinsi Maluku dalam siaran pers yang diterima Senin (30/8) mengatakan, kebijakan pengendalian inflasi saat ini tidak hanya terfokus pada pengendalian harga, tetapi yang paling penting adalah menjaga daya beli masyarakat.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Maluku terus menerus melakukan upaya pengendalian inflasi sekaligus menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat melalui beberapa kebijakan diantaranya melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota, instansi terkait, perusahaan pelayaran, para distributor dalam memastikan 4K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Pemprov terus bekerja sama dengan Bank Indonesia perwakilan Maluku untuk memfasilitasi UMKM memasarkan hasil produknya di beberapa gerai online seperti, “Pigi Pasar, Tokopedia dan Shopee” serta menyiapkan media digital online “Simponi Rindu” sebagai wadah bagi IKM dan UMKM dalam memasarkan produk-produknya.

Selain itu, fasilitasi bimbingan teknik (bimtek) kepada UMKM dalam rangka meningkatkan sumberdaya yang berdmapak meningkatkan kualitas produknya, membantu UMKM melalui “GEMARIKAN” (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) dengan membeli produk olahan ikan UMKM dan dibagikan kepada masyarakat ekonomi lemah, fasilitasi pembiayaan dana bergulir, kegiatan gelar pangan murah yang dilakukan secara mobile dengan sasaran UMKM yang terdampak COVID-19.

Disamping itu, pemanfaatan Toko Tani untuk penjualan sembako murah dan terjangkau, fasilitasi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk keluarga penderita stanting, bantuan berupa hibah kepada mitra usaha pemula dan masih banyak strategi dan kegiatan lainnya yang dilakukan dalam upaya mendorong dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Justini juga memaparkan capaian inflasi Maluku semester pertama tahun 2021 ini tercatat sangat terkendali yakni 1,22 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional yang tercatat 1,33 persen (yoy) dengan sasaran Inflasi tahun 2021 tercatat 3,0 persen ± 1 persen.

Pada bulan Juli 2021 capaian inflasi Provinsi Maluku tercatat sebesar 1,31 persen (yoy) lebih rendah dibandingkan Nasional yang tercatat sebesar 1,52 persen (yoy).

“Kita tidak mengetahui kapan kondisi pandemi COVID-19 ini akan berakhir sehingga koordinasi dan kerja sama tetap dilakukan dalam rangka strategi dan kebijakan pengendalian inflasi yang dilakukan dengan tetap memperhatikan strategi, kebijakan serta usaha dalam mendorong dan meningkatkan daya beli masyarakat. (Ant)